Jakarta
Bunda Iffet yang merupakan ibunda dari Bimbim 'Slank', meluncurkan buku
berisi pengalamannya saat merawat Slank yang pernah terjerat narkoba.
Seperti apa bukunya?
"Buku itu berisi bagaimana pengalaman saya mengikuti Slank dari sakit sampai sembuh. Untuk yang belum tahu bagaimana caranya anak belum sembuh, baca aja buku ini," ujarnya saat ditemui di Gang Potlot, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (3/12/2010).
Untuk mempersiapkan buku berjudul 'Rock n Roll Mom' itu, wanita berkacamata itu membutuhkan waktu satu tahun. Dalam bukunya, Bunda bercerita bagaimana ia butuh kesabaran ekstra untuk membuat para personel Slank yang terjerat narkoba menjadi sadar.
"Dulu, paling sulit mengikuti mereka tur ke ratusan kota. Ketika mereka kehabisan obat, itu mereka nggak bisa apa-apa, mereka kan biasa bawa obat dari Jakarta," kenangnya.
Selain menceritakan perjuangannya membebaskan Slank dari jerat narkoba, buku tersebut juga berisi perjalanan Slank. Bunda Iffet ingin orang lain bisa belajar dari pengalamannya dalam merawat pecandu narkoba.
"Buku itu berisi bagaimana pengalaman saya mengikuti Slank dari sakit sampai sembuh. Untuk yang belum tahu bagaimana caranya anak belum sembuh, baca aja buku ini," ujarnya saat ditemui di Gang Potlot, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (3/12/2010).
Untuk mempersiapkan buku berjudul 'Rock n Roll Mom' itu, wanita berkacamata itu membutuhkan waktu satu tahun. Dalam bukunya, Bunda bercerita bagaimana ia butuh kesabaran ekstra untuk membuat para personel Slank yang terjerat narkoba menjadi sadar.
"Dulu, paling sulit mengikuti mereka tur ke ratusan kota. Ketika mereka kehabisan obat, itu mereka nggak bisa apa-apa, mereka kan biasa bawa obat dari Jakarta," kenangnya.
Selain menceritakan perjuangannya membebaskan Slank dari jerat narkoba, buku tersebut juga berisi perjalanan Slank. Bunda Iffet ingin orang lain bisa belajar dari pengalamannya dalam merawat pecandu narkoba.
0 Respon:
Post a Comment
Silahkan berkomentar sesukamu! Mau sopan, jorok karepmu asal di tanggung sendiri! Salam hangat
Yuda Taufiqurrahman | Jidat Bukan Pahlawan