Pengobatan Alternatif Kurang
Cocok untuk Anak-anak
Irna Gustia : detikHealth
detikcom - Jakarta, Anak-anak
tidak bisa membuat keputusan
sendiri untuk mengobati
dirinya saat sedang sakit.
Orangtualah yang sangat
berperan dan memegang
kendali pengobatan apa yang
harus dilakukan saat anaknya
sakit.
Di banyak negara hampir
sebagian besar orangtua akan
memilih pengobatan alternatif
untuk penyembuhan anaknya
yang sedang sakit.
Namun dari penelitian terbaru
yang diterbitkan Archives of
Disease in Childhood, banyak
pengobatan alternatif yang
tidak cocok diberikan orangtua
ke anaknya.
Seperti dilansir BBCNews, Sabtu
(25/12/2010), saat orangtua
mengetahui obat alternatif
yang diberikan tidak manjur,
orangtua kemudian akan
beralih pada obat-obat medis
tapi tetap memakai obat
alternatif.
Sayangnya seringkali
pengobatan alternatif saling
tidak cocok dengan obat-
obatan konvensional.
Akibatnya ketika diberikan obat
medis malah menjadi racun
bagi tubuh si anak.
Orangtua berpikir pengobatan
alternatif lebih alami dan
memiliki efek samping yang
sedikit dibanding obat-obatan
medis. Tapi berdasarkan
laporan Australian Paediatric
Surveillance antara 2001 dan
2003, sebanyak dua pertiga
pengobatan alternatif anak-
anak itu berakibat fatal.
Penyakit-penyakit serius
akhirnya terlambat ditangani
karena orangtua lebih memilih
pengobatan alternatif dulu.
Sebagai contoh anak yang
mengalami masalah
pembekuan darah kebanyakan
tidak mempan dengan
pengobatan alternatif.
Penyakit lain sembelit, diabetes
atau cerebral palsy juga tidak
cocok dengan menggunakan
pengobatan alternatif. Belum
adanya uji klinis dan komposisi
yang tepat dari obat-obatan
alternatif membuat anak
akhirnya menjadi 'cocok-
cocokan' dengan obat
alternatif.
Edzard Ernst, Profesor of
Complementary Medicine di
Exeter University mengatakan
semua pengobatan ada efek
sampingnya termasuk
pengobatan alternatif. Dan
anak-anak adalah kelompok
yang sensitif sehingga takaran
dan waktu pemberiannya
harus benar-benar tepat untuk
menghindari efek samping.
0 Respon:
Post a Comment
Silahkan berkomentar sesukamu! Mau sopan, jorok karepmu asal di tanggung sendiri! Salam hangat
Yuda Taufiqurrahman | Jidat Bukan Pahlawan