Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar meminta pihak kepolisian dan Dinas
Pendidikan Kota Bandung mengusut tuntas pelaku pembuat video mesum.
Kepala Disdik Jabar Wahyudin Zarkasyi menyesalkan beredarnya video mesum yang diduga dibuat pelajar SMA. ”Kasus seperti ini selalu berulang, dan jika dikatakan siapa yang harus bertanggung jawab, semua insan pendidikan,dari keluarga hingga kami di sini, harus bertanggung jawab,” kata Wahyudin kepada Seputar Indonesia,kemarin. Untuk itu, pembuat video mesum harus dihukum seberat-beratnya, agar bisa menjadi shock therapy bagi remaja lainnya. Dia khawatir, banyak kasus serupa yang tidak terungkap.Dan itu membuat kasus serupa terus berulang.”Usut terus kasus ini, ini yang menyebabkan degradasi dan dekadensi moral bagi pelajar dan remaja pada umumnya,”tukasnya.
Diberitakan sebelumnya,Wakil Wali Kota BandungAyi Vivananda mengintruksikan Dinas Pendidikan Kota Bandung menelusuri kebenarannya. ”Siapapun bisa menggunakan seragam seperti itu.Tetapi saya prihatin jika memang pelajar yang adadidalamvideotersebutadalahpelajar sekolah di Kota Bandung,”ujarnya. SepertiyangdiberitakanSeputar Indonesia kemarin,peredaran video mesum kembali marak di Kota Bandung. Dalam video tersebut terlihat sepasang pelajar melakukan adegan layaknya suami istri. Adegan dalam video yang berdurasi selama 24 menit tersebut ditengarai dilakukan sepasang pelajar SMA Pasundan 1 Kota Bandung. Dugaan tersebut muncul karena pelajar tersebut menggunakan batik yang biasa digunakan pelajar sekolah tersebut.Rekaman video ini diduga dibuat pada Desember 2008.
Menurut Ayi, banyak remaja yang beradegan mesum disebabkan mudahnya akses untuk mendapatkan informasi negatif seperti akses untuk mendapatkan film-film porno. Keadaan tersebut mengakibatkan penurunan moral,terutama anak-anak usia pelajar yang dikenal masih labil.
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/320437/
Kepala Disdik Jabar Wahyudin Zarkasyi menyesalkan beredarnya video mesum yang diduga dibuat pelajar SMA. ”Kasus seperti ini selalu berulang, dan jika dikatakan siapa yang harus bertanggung jawab, semua insan pendidikan,dari keluarga hingga kami di sini, harus bertanggung jawab,” kata Wahyudin kepada Seputar Indonesia,kemarin. Untuk itu, pembuat video mesum harus dihukum seberat-beratnya, agar bisa menjadi shock therapy bagi remaja lainnya. Dia khawatir, banyak kasus serupa yang tidak terungkap.Dan itu membuat kasus serupa terus berulang.”Usut terus kasus ini, ini yang menyebabkan degradasi dan dekadensi moral bagi pelajar dan remaja pada umumnya,”tukasnya.
Diberitakan sebelumnya,Wakil Wali Kota BandungAyi Vivananda mengintruksikan Dinas Pendidikan Kota Bandung menelusuri kebenarannya. ”Siapapun bisa menggunakan seragam seperti itu.Tetapi saya prihatin jika memang pelajar yang adadidalamvideotersebutadalahpelajar sekolah di Kota Bandung,”ujarnya. SepertiyangdiberitakanSeputar Indonesia kemarin,peredaran video mesum kembali marak di Kota Bandung. Dalam video tersebut terlihat sepasang pelajar melakukan adegan layaknya suami istri. Adegan dalam video yang berdurasi selama 24 menit tersebut ditengarai dilakukan sepasang pelajar SMA Pasundan 1 Kota Bandung. Dugaan tersebut muncul karena pelajar tersebut menggunakan batik yang biasa digunakan pelajar sekolah tersebut.Rekaman video ini diduga dibuat pada Desember 2008.
Menurut Ayi, banyak remaja yang beradegan mesum disebabkan mudahnya akses untuk mendapatkan informasi negatif seperti akses untuk mendapatkan film-film porno. Keadaan tersebut mengakibatkan penurunan moral,terutama anak-anak usia pelajar yang dikenal masih labil.
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/320437/
0 Respon:
Post a Comment
Silahkan berkomentar sesukamu! Mau sopan, jorok karepmu asal di tanggung sendiri! Salam hangat
Yuda Taufiqurrahman | Jidat Bukan Pahlawan