Adegan sebuah film porno yang baru tertonton mendadak jadi inspirasi
edan seorang murid kelas 4 SD di Kel. Hutabalang, Kec. Pinangsori,
Tapanuli Tengah (Tapteng). Bersama 4 teman sebayanya, seorang bocah
perempuan berumur 6 tahun pun jadi sasaran aksi mesum. Kasus ini
kemarin (1/3) dibeber Kapolsek Pinangsori, AKP Kamdani SAg. “Kejadiannya
Sabtu (5/2) siang lalu, namun baru dilaporkan oleh orangtua korban pada
Sabtu (19/2) lalu, setelah sebelumnya upaya penyelesaian secara
kekeluargaan oleh pihak keluarga korban dengan keluarga pelaku mengalami
jalan buntu,” terang Kamdani.
Ceritanya berawal saat 5 anak itu bermain di pekarangan rumah mereka yang berdekatan di Hutabalang. Seorang anak yang diketahui baru menonton film blue, lalu memanggil Dona, demikian nama samaran guna menutupi aib bocah perempuan malang itu. Saat dipanggil untuk diajak gabung, Dona sedang mengayun adiknya yang bayi.
Dasar anak-anak, Dona langsung he-eh diajak main oleh 5 bocah lelaki itu. Ia dibawa ke sebuah gubuk dekat rumahnya. Di situlah 5 bocah itu menggiliri tubuh Dona. Tak nyana, saat Dona yang super lugu itu tampak diam saja ‘dimainkan’, “Ternyata ada saksi yang melihat kejadian itu,” terang Kamdani, “saksi masih anak-anak juga. Dia kemudian menceritakan (yang dilihatnya) itu kepada orangtuanya. Kabar itu lalu sampai ke orangtua korban.”
Hingga pengusutan kemarin, pihak Polsek Pinangsori mengaku telah memeriksa Dona, para tersangka (5 anak), juga saksi peristiwa edan itu. “Berkasnya segera kita ajukan ke Kejaksaan,” kata Kamdani, yang untuk kasus ini berkoordinasi dengan Balai Penelitian Anak Sibolga, serta tak menahan para tersangka cilik itu. Untuk kasus ini, polisi memakai Pasal 81 subsider Pasal 82 UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
“Dari hasil visum,” sambungnya, “memang ada luka akibat benda tumpul pada kemaluan korban. Pengakuan para pelaku, salah satu dari mereka ternyata mengaku pernah menonton film porno. Jadi kita sangat prihatin, karena para pelaku coba meniru adegan film itu.”
Sementara, wartawan grup koran ini kemarin menemui 5 anak ingusan itu di Mapolsek Pinangsori, mereka enggan bicara asal ditanya. Lima anak itu hanya diam, tapi sekali tempo tampak tersenyum polos ketika wartawan Anda kembali menanyakan seputar kronologi mereka menggiliri Dona. Dan orang tua mereka, saat ditanyai membantah peristiwa itu.
“Boha ma ito, ai dakdanak do, na marmeam-meam do halaki huhut mangalului hapea. Jadi mungkin marsihaolan ma, adong ma dakdaknak disi, didokkon ma, main ewek-ewek (Bagaimanalah, anak-anaknya, mereka bermain-main sambil mencari biji pohon karet. Ada anak kecil di situ, dibilanglah mereka main cewek -red),” tutur salah seorang orangtua tersangka seraya meminta inisial nama 5 itu tak disebut
Ceritanya berawal saat 5 anak itu bermain di pekarangan rumah mereka yang berdekatan di Hutabalang. Seorang anak yang diketahui baru menonton film blue, lalu memanggil Dona, demikian nama samaran guna menutupi aib bocah perempuan malang itu. Saat dipanggil untuk diajak gabung, Dona sedang mengayun adiknya yang bayi.
Dasar anak-anak, Dona langsung he-eh diajak main oleh 5 bocah lelaki itu. Ia dibawa ke sebuah gubuk dekat rumahnya. Di situlah 5 bocah itu menggiliri tubuh Dona. Tak nyana, saat Dona yang super lugu itu tampak diam saja ‘dimainkan’, “Ternyata ada saksi yang melihat kejadian itu,” terang Kamdani, “saksi masih anak-anak juga. Dia kemudian menceritakan (yang dilihatnya) itu kepada orangtuanya. Kabar itu lalu sampai ke orangtua korban.”
Hingga pengusutan kemarin, pihak Polsek Pinangsori mengaku telah memeriksa Dona, para tersangka (5 anak), juga saksi peristiwa edan itu. “Berkasnya segera kita ajukan ke Kejaksaan,” kata Kamdani, yang untuk kasus ini berkoordinasi dengan Balai Penelitian Anak Sibolga, serta tak menahan para tersangka cilik itu. Untuk kasus ini, polisi memakai Pasal 81 subsider Pasal 82 UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
“Dari hasil visum,” sambungnya, “memang ada luka akibat benda tumpul pada kemaluan korban. Pengakuan para pelaku, salah satu dari mereka ternyata mengaku pernah menonton film porno. Jadi kita sangat prihatin, karena para pelaku coba meniru adegan film itu.”
Sementara, wartawan grup koran ini kemarin menemui 5 anak ingusan itu di Mapolsek Pinangsori, mereka enggan bicara asal ditanya. Lima anak itu hanya diam, tapi sekali tempo tampak tersenyum polos ketika wartawan Anda kembali menanyakan seputar kronologi mereka menggiliri Dona. Dan orang tua mereka, saat ditanyai membantah peristiwa itu.
“Boha ma ito, ai dakdanak do, na marmeam-meam do halaki huhut mangalului hapea. Jadi mungkin marsihaolan ma, adong ma dakdaknak disi, didokkon ma, main ewek-ewek (Bagaimanalah, anak-anaknya, mereka bermain-main sambil mencari biji pohon karet. Ada anak kecil di situ, dibilanglah mereka main cewek -red),” tutur salah seorang orangtua tersangka seraya meminta inisial nama 5 itu tak disebut
0 Respon:
Post a Comment
Silahkan berkomentar sesukamu! Mau sopan, jorok karepmu asal di tanggung sendiri! Salam hangat
Yuda Taufiqurrahman | Jidat Bukan Pahlawan