Adegan Mesum Pelajar Berjudul 'Kontrakan Bergetar' Gegerkan Sumenep
Sumenep, Belum hilang ingatan dengan video mesum "Keraton Bergoyang",
kini warga Sumenep kembali digegerkan dengan beredarnya adegan mesum
yang diduga diperankan salah satu siswi SMA swasta dengan mahasiswa
perguruan tinggi di Pulau Garam.
Video mesum berdurasi 6 menit 40 detik tersebut beredar dari ponsel ke
ponsel di kalangan pemuda. Video yang diduga direkam dengan kamera HP
tersebut berjudul "Kontrakan Bergetar". Pelaku yang diduga pelajar SMA
tersebut saat melakukan adegan intim masih menggunakan seragam batik
putih motif bunga warna biru yang biasa digunakan siswa pada hari Rabu
dan Kamis. Bagian bawahnya, rok panjang warna abu-abu dan berjilbab
putih. Rambutnya panjang lurus diikat tali warna ping. Postur tubuhnya
langsing dan berkulit sawo matang. Sedangkan pelaku laki-laki
menggunakan kaos coklat lengan pendek dan celana pendak warna putih
merek adidas. Pelaku video porno ini tergolong berani. Saat melakoni
adegan mesem tersebut, mereka tidak menutup pintu dan dalam posisi
berdiri. Keduanya tidak terlihat canggung. Layaknya suami istri,
diawali dengan pelukan dan kecupan bibir serta pemanasan dan saling
memegang alat vitalnya. Adegan mesum yang dilakukan kedua remaja
tersebut dilakukan di dekat pintu sebelah kiri, dan mirip sebuah rumah
kontrakan di wilayah kota. Dalam kamar yang diperkirakan berukuran 4x4
meter itu juga dilengkapi tempat tidur double dan terdapat kasur motif
bunga warna biru.
Menanggapi maraknya video mesum yang beredar, Bupati Sumenep, A Buya
Busyro Karim, meminta aparat penegak hukum melakukan mengusutan, baik
pada pelaku dan pengedar. "Pelaku dan pengedarnya ya harus terungkap,"
tegas Busyro, pada wartawan di sela- sela kunjungan kerja ke wilayah
Kecamatan Gapura, Sumenep, Rabu (5/1/2010). Bupati juga meminta
lembaga pendidikan meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap
siswanya. "Kalau perlu lakukan swepping di lingkungan sekolah,"
tegasnya.
Disisi lain, bupati juga berharap pengawasan yang dilakukan oleh orang
tua lebih ketat. Sebab, peningkatan kualitas moral anak didik tidak
terlepas dari pengawasan semua unsur.
0 Respon:
Post a Comment
Silahkan berkomentar sesukamu! Mau sopan, jorok karepmu asal di tanggung sendiri! Salam hangat
Yuda Taufiqurrahman | Jidat Bukan Pahlawan